cerita film fast and furious 4





                                  FAST AND FURIOUS 4


Bagi kalian yang termasuk moviebuff, ini adalah salah satu film baru yang termasuk kategori wajib ditonton. Ini adalah sekuel ke empat dari film “The Fast and The Furious”, “To Fast To Furious”, dan “Tokyo Drift”. Cerita yang diangkat dalam film ini mengisahkan cikal bakal adanya “Tokyo Drift” dan menjelaskan mengapa Dominic Toretto bisa sampai ke Tokyo untuk mencoba drifting dan mencari Han, pengemudi Mazda RX-7 berkelir oranye dengan modifikasi liar yang akhirnya tewas dalam balap liar di jalanan malam kota Tokyo.


Han lagi dengan mobil RX-7nya

scene kematian Han

Dalam “The Fast and The Furious”, Dominic Toretto (Vin Diesel) bersama Mia (Jordana Brewster) dilepaskan oleh agen polisi yang menyamar sebagai pembalap jalanan dalam upaya meringkus gembong perampok muatan kontainer, Brian O’Connor (Paul Walker). Dom dilepaskan oleh karena O’Conor hutang “ten second car”-Toyota Supra berkelir hijau yang ‘dihidupkan kembali’ setelah dibakar oleh gembong pembalap motor liar di film yang sama. Diceritakan Dom menghilang, dan di sekuel ke-empat ini Dom diceritakan kembali membangun kehidupan liar di negara baru. Film ini sebenarnya mengangkat cerita sebelum adanya seri Tokyo Drift. Jangan salah sob, jangan anggap film ini kurang seru, justru di film ini banyak memakai ‘muscle cars’ sebagai armada perangnya.





Bermula dari ‘karir’ Dom yang baru di Republik Dominika bersama kekasihnya, Letty (Michelle Rodriguez). Disana mereka merekrut dua orang ‘karyawan’ baru asal Donminika dan seorang berkebangsaan jepang bernama Han (Sung Kang Daisuki) dalam menjalankan aksinya membajak truk-truk gandeng pengangkut BBM. Jangan salah, yang dimaksud truk gandeng di Republik Dominika bener-bener gendeng. Total jumlah gandengannya ada lima! Kebiasaan Dom dan kawan-kawan itu dicium oleh polisi setempat. Berita itu disampaikan oleh Han kepada Dom dari orang kepercayaannya. Menurut berita dari Han, Dom dan Han menjadi target berjalan para polisi setempat. Atas saran dari Dom Toretto, Han pulang ke Tokyo dan menjawab saran itu dengan kalimat, ”Kudengar ada balap-balap yang cukup menyenangkan di Tokyo”.


Pembajakan truk pengangkut BBM. . .it's an adrenaline rush scene sob!




Letty
Malam itu juga, setelah pesta habis-habisan dengan ratusan wanita ber-bikini, Dominic berangkat ke Panama tanpa pamit dan meninggalkan pesan kepada Letty dengan maksud agar tidak ikut-ikutan menjadi ‘target berjalan’.Beberapa bulan di Panama, Dom mendapati Mia menangis di telepon, Letty tewas. Dom pun kembali ke L.A. untuk menuntut balas atas kematian kekasihnya itu.

Usut punya usut, ternyata Letty tewas setelah disusupkan oleh Brian O’Conor dalam penyelidikan terhadap kartel narkotika terbesar yang di-pentol-i oleh seseorang yang bernama Braga. Demi menjaga kerahasiaan dan keamanan transportasi darat narkotika Meksiko-Amerika itu, Braga membayar pembalap liar L.A. melalui audisi balap jalanan, dan benar-benar hanya mambayar untuk sekali aksi. Karena sesampai di tempat tujuan bongkar muat di sebuah padang pasir di Meksiko, para pembalap liar itu dieksekusi mati oleh anak buah Braga bernama Fenix. Kira-kira begitulah bagaimana tewasnya Letty dijelaskan.


Kembalinya Dominic Toretto ke L.A. setelah sempat menghilang lebih kurang lima tahun menarik perhatian L.A.P.D yang telah bekerjasama cukup lama dengan FBI, utamanya O’Conor. Jobdesc O’Conor adalah meringkus Braga, sedangkan orientasi Dom membunuh Fenix, tangan kanan Braga. Berdua mereka kembali bekerjasama setelah mengawali kembali hubungan lama mereka yang sempat rusak dan masih rusak sampai mendekati akhir cerita.



Brian and His Blue R34 Skyline

Mereka menyusup dalam audisi jalanan yang diadakan Braga, dan berhasil menjadi dua dari empat anggota pengirim uang hasil transaksi besar-besaran ke Meksiko melalui jalur darat dengan panduan GPS dan techno-techno autoparts yang top abis. Benar saja, sesampai di tempat tujuan mereka hendak dieksekusi mati oleh Fenix. Dom yang sejak kecil sudah bersahabat baik dengan mesin dan bahan bakar, tak kurang akal untuk menghindari ajal yang dianggapnya terlalu awal. Sebelum dihabisi oleh Fenix, Dom menyulut pemantik api di mobilnya dan sengaja membocorkan NOS-nya. Tepat sesaat sebelum pelor meloncat muntah dari mulut pistolnya, Buuum, keempat mobil meledak semua dan dia bersama O’Conor berhasil membawa kabur uang transaksinya sejumlah USD 60 juta.


Sebuah kesepakatan dicapai, jika Brian berhasil meringkus Braga, maka Dom bebas. Begitulah kesepakatan yang diajukan Brian kepada kepala L.A.P.D yang dalam hal ini dibawahi langsung oleh FBI. Namun sayang transaksi terselubung yang digawangi Brian dirusak oleh rekan kerja Brian yang sok pintar, sehingga Dom kembali menjadi target buruan L.A.P.D dan Braga melarikan diri, sementara Brian dibebastugaskan. Mau tidak mau akhirnya Brian dan Dom bekerjasama lagi untuk meringkus Braga di kampung halamannya, Meksiko. Karena serunya, sampai rasanya akan terlalu ribet menceritakan bagaimana adegan kejar-kejaran yang berdurasi sekitar sepuluh menit dalam film tersebut.


Di akhir cerita, Dom berhasil membunuh Fenix, dan Braga diringkus, Dom menyerahkan diri. Usaha yang dilakukan Brian untuk membebaskan Dom dari segala tuntutan gagal, dan Dom dijatuhi hukuman penjara 25 tahun tanpa potongan masa tahanan dan kemungkinan pembebasan bersyarat di Lompoc, penjara yang pernah dihuninya saat di seri pertama “The fast and The Furious”. Tidak berhenti di situ saja, kekecewan Brian menghantarkannya untuk memilih jalan bersama Mia, adik Dom dan kawan-kawan lamanya dengan armada mereka yang super deh untuk mem’begal’ bus pengangkut tahanan yang membawa Dom dalam perjalanan ke Lompoc. Mungkin itulah sob, yang menyebabkan Dom muncul di ending sekuel ketiga, “Tokyo Drift” dengan muscle car-nya.


Dominic Toretto (Vin Diesel) di ending Tokyo Drift

Bheeh ga rugi deh dijamin klo kmu sob, nonton sekuel ke-empat ini. Banyak yang ga bisa diceritakan dari adegan-adegan yang memacu adrenalin dan visual efect yang ngena banget meskipun tidak banyak. Mungkin itu juga yang menjadi nilai jual film ini, terlalu banyak adegan yang sangat real dan butuh beberapa pro class-driver aja untuk melakoninya. Sudahlah sob, tonton ini film, ga pake mikir lama tiket selalu sold out di Surabaya tuh. Triknya kalo di Surabaya adalah…pertama, cari tempat yang jarang orang berpikir nonton di sana, Galaxy mall. Karena lebih sepi dari mal-mal lain di Surabaya, terus yang kedua. . .pesen tiket malem tapi ngantri siang. Boleh dicoba tuh, dan selama ini Ane selalu dapet tiket sob. Selamat nonton deh, klo ngerasa rugi boleh komplain ke XXI, jangan ke Ane yaph! Cuz Ane cuma ngrasa film ini bagusan ketimbang “Tokyo Drift” yang secara jalan cerita datar meskipun efek memuaskan, lebih bagus dari “To Fast and To Furious” yang cuma pamer ratusan mobil mod-ster keren